Brikolase.com – Sistem kesehatan di Belanda sering kali dianggap “jual mahal,” terutama bagi mereka yang terbiasa dengan akses cepat ke layanan dokter spesialis.
Dokter Decsa, seorang dokter penyakit dalam asal Indonesia yang studi di Belanda, mengungkapkan bahwa peran dokter umum sangat penting sebagai pintu masuk utama untuk segala jenis penyakit.
“Satu hal yang menarik dari sistem kesehatan di Belanda adalah semua penyakit gerbangnya adalah dokter umum,” ungkapnya, dikutip dari akun Instagram pribadinya @dokterdecsa.
Dokter Decsa menjelaskan antrian panjang untuk mendapatkan layanan dari dokter spesialis adalah hal biasa.
Antriannya sendiri bisa memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, kecuali kondisi pasien dianggap kritis, ia bisa langsung ke IGD dan ditangani dokter spesialis.
“Di sini dokter umum sangat berperan, bukan cuma lewat doang.
Jangan harap bisa langsung bypass ke dokter spesialis karena pasti akan ditolak.
Selama kamu masih bisa melakukan aktivitas harian dan enggak kritis, ya kamu diharap sabar menunggu antrian,” ujarnya.
Baca juga: Anna O, Kontroversi Pasien Histeria yang Ditangani Freud dan Breuer
Kenapa bisa begitu? Alasan dari susahnya akses ke dokter spesialis di Belanda karena dalam sistem kesehatan Belanda, pemerintah lebih fokus pada aspek preventif (pencegahan) daripada kuratif (pengobatan).
“Pemerintah di sini tuh pada ngitung-ngitung tuh mana yang lebih murah dalam menghadapi problem kesehatan dan tentu saja menyehatkan penduduknya.
Ketemu deh ternyata di bidang preventif. Yap pencegahan ternyata lebih sehat dan murah kalau penduduknya itu difasilitasi untuk mencegah penyakit.
Dengan cara apa? Nah pas masih kecil anak-anak sini
itu kudu sehat. Dominan makannya tuh sayur buah protein.
Gigi-gigi anak di sini harus sehat juga. Jadi mereka gratis tuh tambal terus bersihin karies gigi (gigi berlubang) sampai usia 18 tahun,” kata dokter Decsa.
Selain itu, untuk orang dewasa, sistem kesehatan di Belanda mendorong warganya untuk lebih banyak berjalan kaki dan bersepeda.
“Orang dewasanya dipaksa untuk jalan kaki dan sepedaan karena ngurus SIM mobil ribet banget dan sulit cari parkir.
Ada juga beberapa program screening penyakit yang wajib untuk warganya dan mereka lebih aware bahwa kesehatan adalah tanggung jawab, pribadi ingat tanggung jawab pribadi.
Karena mereka tahu sakit enggak enak dan
ribet banget,” ujar dokter Decsa.
Namun, ketika seseorang mengalami sakit yang serius, sistem kesehatan di Belanda memberikan perawatan yang sangat optimal.
“Sekalinya kamu sudah sakit yang benar-benar serius
maka kalian akan dikirim ke center yang spesialistik dan dapat pengobatan yang optimal.
Contoh pasien sakit ginjal di sini meski udah tua banget di atas 70 tahun dapat cangkok ginjal dan enggak main-main hingga tiga sampai empat kali
cangkok,” ungkap dokter Decsa.
Meskipun ada kesan bahwa sistem kesehatan di Belanda “jual mahal,” pendekatan ini menekankan kesehatan sebagai tanggung jawab pribadi dan mendorong pencegahan sebagai solusi yang lebih efektif dan murah dalam jangka panjang.***
Bacaan terkait

Pemred Media Brikolase
Editor in chief
Email:
yongky@brikolase.com / yongky.g.prasisko@gmail.com