Brikolase.com – Cinema XXI dikenal sebagai tempat yang menyediakan fasilitas bioskop untuk menonton film. Namun ternyata dilihat dari laporan keuangannya, Cinema XXI tidak untung dari bisnis bioskopnya.
Sebagaimana dikabarkan, Cinema XXI yang dinaungi PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk resmi melantai di bursa saham Indonesia alias IPO di IHSG pada Agustus 2023.
Sejak saat itu, Cinema XXI menjadi perusahaan yang turut dimiliki publik dan merilis laporan keuangannya.
Pengusaha dan pendiri start-up real estate Spacestock, Leonardo Hartono kemudian mengungkap model bisnis Cinema XXI. Leon melihat bahwa ternyata Cinema XXI itu adalah bisnis resto.
Baca juga: Kenapa Film Horor Indonesia Laris di Pasaran? Joko Anwar Spill Rahasianya
“Ternyata bioskop itu bukan bisnis perfilman tapi restoran yang bisa sambil nonton. Cuannya bioskop itu bukan dari tiket nonton,” kata Leon, dikutip dari kanal YouTube The Overpost.
Dalam laporan keuangan Cinema XXI tahun 2022, segmen bioskop memang menghasilkan omset lebih besar daripada segmen makanan dan minuman (F&B).
“Segmen bioskop mendapatkan omset 2,7 T dan segmen makanan dapat 1,4 T alias 61% lawan 33%,” ungkap Leon.
Namun ternyata keuntungan utama dari Cinema XXI itu bukan berasal dari segmen bioskop karena ia mencatatkan kerugian.
“Cuan utamanya itu bukan dari tiket nonton. Soalnya ternyata segmen film itu rugi 93 miliar. Sedangkan makanan dan minuman itu keuntungannya 608 miliar,” ujar Leon.
Data ini menunjukkan bahwa keuntungan utama Cinema XXI sebenarnya berasal dari penjualan makanan dan minuman, bukan dari tiket nonton atau bioskop.
“Jadi bisa dibilang kalau misalnya lu itu sebenarnya disubsidi buat nonton (film). Soalnya harga tiket itu enggak bisa nutupin biaya yang tinggi dan yang ngasih cuan ke mereka ya kalian-kalian yang beli popcorn, hot dog, minuman, es krim,” imbuh Leon.
Maka dari itu aturan di bioskop yang melarang penonton membawa makanan dan minuman dari luar bisa dipahami.
“Pantas aja ya aturannya itu dilarang membawa makanan dari luar. Soalnya kalau misalnya enggak ya mereka enggak bakal untung,” kata Leon.
Dengan demikian, model bisnis bioskop seperti Cinema XXI tampaknya lebih cenderung restoran yang menawarkan pengalaman menonton film, di mana pendapatan utama justru datang dari penjualan makanan dan minuman, bukan dari penjualan tiket nonton.***
Bacaan terkait
Pemred Media Brikolase
Editor in chief
Email:
yongky@brikolase.com / yongky.g.prasisko@gmail.com