4 Jurus Javier Milei Atasi Krisis Ekonomi Argentina, Pecat 24 Ribu Pegawai Pemerintah

Brikolase.com – Pada Desember 2023, Javier Milei resmi menjabat sebagai Presiden Argentina setelah memenangkan pemilu dengan 56% suara.

Pria eksentrik yang dikenal dengan gaya khasnya membawa gergaji mesin ini mewarisi kondisi ekonomi yang sulit dari pemerintahan Peronis sebelumnya, dengan inflasi mencapai 211%, resesi 1,6%, dan tingkat kemiskinan 45%.

Dalam satu tahun kepemimpinannya, seorang ekonom libertarian ini berhasil mencatat sejumlah pencapaian ekonomi yang signifikan.

Berbeda dengan kebijakan ekonomi intervensi ala Peronisme, Milei yang mengaku sebagai anarko kapitalis mengambil pendekatan pasar bebas yang agresif melalui penghematan fiskal dan deregulasi ekonomi.

Apa saja jurus-jurus Javier Milei dalam mengatasi keterpurukan ekonomi Argentina?

1. Omnibus Law

Milei memprioritaskan penanggulangan inflasi, yang menjadi perhatian utama rakyat Argentina.

Dikutip dari laman American fot Prosperity, Milei memperkenalkan program ekonomi ambisius melalui omnibus law (“Ley Bases”) yang mencakup lebih dari 600 kebijakan dan dekrit darurat (“Decretos de Necesidad y Urgencia”) dengan sekitar 300 langkah.

Meski menghadapi hambatan politik, Milei berhasil meloloskan omnibus law dalam bentuk yang lebih ramping pada Juli 2024.

Hasilnya, inflasi bulanan turun drastis menjadi sekitar 2,7% per Oktober 2024, meskipun inflasi tahunan masih berada di angka 200%.

Peso turut menguat dengan menyempitnya selisih nilai tukar antara pasar resmi dan pasar gelap hingga 44%.

Kebijakan amnesti pajak yang mendorong warga Argentina untuk melaporkan simpanan dolar AS berhasil menarik $19 miliar ke bank-bank domestik, telah meningkatkan cadangan devisa negara.

Penurunan harga bahan makanan juga menjadi salah satu indikator positif, meskipun harga sewa dan energi tetap meningkat.

2. Pangkas Pengeluaran Negara

Sebagai pendukung kapitalisme libertarian, Milei mengurangi pengeluaran negara dengan cara menggabungkan kementerian, membatasi kenaikan gaji sektor publik di bawah tingkat inflasi, dan menghentikan proyek infrastruktur publik.

Saat Milei mengambil alih pemerintahan, inflasi Argentina mencapai 211%, tertinggi di dunia.

Berbeda dengan presiden sebelumnya yang kerap mengandalkan pencetakan uang oleh bank sentral untuk menutupi pengeluaran negara, Milei menerapkan disiplin fiskal yang ketat.

Ia berhasil mengurangi pengeluaran pemerintah sebesar 28% dan memangkas jumlah kementerian hingga setengahnya.

Ketika Milei menjabat sebagai presiden Argentina pada bulan Desember 2023, negara tersebut mempekerjakan 341.477 orang.

Dua bulan kemudian, pemerintahan Milei telah memecat 9.000 pegawai pemerintah.

Pada Maret 2024, ia memerintahkan PHK 15.000 pegawai pemerintah.

Kebijakan ini menghasilkan surplus anggaran sejak Januari 2024, meski sempat mencatat defisit kecil pada Juli.

Kebijakan disiplin anggaran ini menjadi fondasi penting untuk negosiasi restrukturisasi utang dengan IMF.

Baca juga: Tak Hanya Kasih Makan Siswa, Makan Bergizi Gratis ala Sekolah Jepang Ajarkan Hargai Proses Produksi Makanan dan Pendidikan Kesehatan

3. Peningkatan Investasi di Sektor Energi dan Sumber Daya Alam

Argentina memiliki potensi besar di sektor energi, termasuk cadangan gas, hidrogen, dan lithium.

Untuk menarik investasi asing, Milei meluncurkan paket insentif investasi RIGI (“Régimen de Incentivos para Grandes Inversiones”) dengan keringanan pajak hingga 30 tahun bagi investasi besar di sektor energi, sumber daya alam, dan infrastruktur.

Sejak undang-undang ini diberlakukan pada Juli 2024, sejumlah perusahaan asing telah mengumumkan investasi baru di Argentina.

4. Reformasi Hukum Sewa

Milei juga meliberalisasi undang-undang sewa properti yang sebelumnya membatasi durasi kontrak dan penyesuaian harga sewa.

Langkah ini menggandakan jumlah properti yang tersedia untuk disewa.

Namun, reformasi ini juga menyebabkan kenaikan drastis harga sewa bagi penyewa lama, sehingga banyak generasi muda masih tinggal bersama orang tua mereka.

Dampak Kebijakan Milei

Meskipun kebijakan Milei membawa hasil positif, konsekuensinya cukup menyakitkan.

Beberapa universitas kesulitan beroperasi karena anggaran yang dibekukan.

Proyek infrastruktur yang terhenti menyebabkan ribuan pekerja konstruksi kehilangan pekerjaan, sementara pensiunan harus bertahan dengan pensiun minimum hanya $300 per bulan.

“Kami selalu dalam kondisi sulit, tetapi sekarang semakin berat,” kata Rubén Cocurullo, seorang pensiunan yang ikut serta dalam protes di Buenos Aires, dikutip dari laman AP News.

Beban terbesar penderitaan ini jatuh pada kelas pekerja.

Kemiskinan melonjak hingga 53 persen pada paruh pertama tahun 2024, naik dari 40 persen pada tahun 2023.

Ini menjadi lonjakan tertinggi yang tercatat dalam dua dekade.

Sejak saat itu, angka tersebut sedikit menurun hingga 50 persen, meskipun jumlah orang yang diperkirakan hidup dalam kemiskinan ekstrem masih di atas 6 juta.

Hampir tujuh dari 10 anak Argentina tumbuh dalam kemiskinan, yang sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun 2023, menurut UNICEF.

Serta, 1 juta anak laki-laki dan perempuan tidur setiap hari dalam keadaan perut kosong.

Selain itu, kebijakan fiskal ketat Milei juga memicu kekhawatiran investor.

Meskipun banyak pihak memuji reformasi ekonominya, sejarah krisis utang Argentina di tahun 2001 masih membayangi.

Meskipun popularitas Milei tetap stabil di angka 50%, tantangan masih membayangi.

Untuk mempertahankan momentum, Milei perlu menghapus kontrol mata uang yang ketat dan mencari kesepakatan baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Argentina masih menghadapi utang besar sebesar $44 miliar yang harus dibayar tahun depan.

“Ada korban besar dari penyesuaian fiskal, tetapi setidaknya api inflasi berhasil dipadamkan,” Sebastian Mazzuca, ilmuwan politik Argentina.

Meski kebijakan Milei menuai pro dan kontra, ia berhasil menciptakan momentum awal dalam mengatasi masalah ekonomi Argentina.

Namun, jalan menuju pemulihan penuh masih panjang dan penuh tantangan.***