Harta Karun Nabi Sulaiman Ditemukan, Ternyata Bukan Emas Permata, Ini Temuan Arkeolog Erez Ben-Yosef

Brikolase.com – Dalam penelitian terbaru yang dilakukan di Lembah Timna, Israel, para arkeolog menemukan bukti yang memperkuat teori bahwa kawasan tersebut merupakan sumber utama tembaga pada zaman Raja Sulaiman.

Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Erez Ben-Yosef dari Universitas Tel Aviv, yang telah melakukan ekskavasi ekstensif sejak tahun 2012.

Penelitian ini juga melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk arkeologi, metalurgi, dan analisis geokimia untuk memastikan asal-usul dan teknologi pengolahan tembaga yang digunakan pada masa itu.

Baca juga: Kisah Grigori Perelman, Ilmuwan Jenius Matematika yang Menolak Penghargaan Dunia dan Uang Jutaan Dolar

Tambang Tembaga Kuno dan Peran Edom

Dalam ekskavasi yang dilakukan, ditemukan bukti bahwa Lembah Timna merupakan pusat produksi tembaga yang berkembang pesat selama abad ke-10 SM, yang bertepatan dengan masa pemerintahan Raja Sulaiman.

Temuan ini bertentangan dengan teori sebelumnya yang menyatakan bahwa tambang-tambang ini dikendalikan sepenuhnya oleh Kerajaan Mesir pada Zaman Perunggu.

Berdasarkan hasil analisis radiokarbon dan penelitian stratigrafi, para peneliti dapat menentukan bahwa aktivitas peleburan tembaga di Timna mencapai puncaknya setelah periode Mesir Kuno, mengindikasikan adanya perubahan pengelolaan tambang.

Profesor Ben-Yosef menjelaskan bahwa bukti baru menunjukkan tambang-tambang tersebut tidak hanya dikelola oleh bangsa Mesir, tetapi juga oleh Kerajaan Edom yang memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Israel pada masa itu.

“Tambang ini sangat mungkin menjadi bagian dari jaringan ekonomi yang lebih luas yang melibatkan Raja Sulaiman,” ujar Ben-Yosef dalam presentasinya di Museum Pertambangan Jerman di Bochum, 24 Juni 2024, dikutip dari kanal YouTube unterlrdsch.

Data arkeologis menunjukkan bahwa orang Edom memiliki sistem organisasi sosial yang cukup kompleks untuk mengelola tambang ini, meskipun mereka masih mempertahankan gaya hidup semi-nomadik.

Teknologi Metalurgi dan Temuan Artefak Berharga

Salah satu temuan paling mencengangkan dari ekskavasi ini adalah peningkatan mendadak dalam teknologi peleburan tembaga sekitar tahun 925 SM, yang bertepatan dengan kampanye militer Firaun Shishak ke wilayah tersebut.

“Kami menemukan bahwa setelah serangan Shishak, terjadi perubahan signifikan dalam teknologi peleburan, menunjukkan bahwa ada faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan industri ini,” jelas Ben-Yosef.

Para peneliti menemukan bukti bahwa peleburan tembaga semakin efisien setelah periode ini, dengan penurunan signifikan kadar tembaga dalam slag (limbah peleburan), yang menandakan teknik ekstraksi logam yang lebih canggih.

Ben-Yosef menyatakan bahwa sekitar 3.000 tahun yang lalu, saat pemerintahan Nabi Sulaiman, produksi tembaga di Lembah Timna berkembang pesat.

Meskipun tambang ini bukan tambang emas atau perak, tembaga pada masa itu merupakan komoditas yang sangat berharga.

”Tembaga pada masa itu adalah sumber ekonomi yang sangat penting. Ia adalah industri yang sangat menguntungkan,” ujar Ben-Yosef, dikutip dari laman TRT World.

Selain itu, para peneliti juga menemukan kain berwarna ungu yang terbuat dari pewarna yang sangat mahal pada masanya, yang disebut sebagai ‘Royal Purple.’

Pewarna ini hanya digunakan oleh kalangan bangsawan dan pemuka agama, yang memberikan indikasi bahwa ada keterlibatan elit dalam operasi tambang ini.

Temuan ini semakin memperkuat hipotesis bahwa produksi tembaga di Timna memiliki kaitan dengan pusat kekuasaan yang lebih besar, seperti kerajaan Israel atau Edom.

Selain artefak tekstil, ditemukan pula sisa makanan, peralatan kerja, dan fragmen tembikar yang berasal dari berbagai wilayah di Timur Tengah, menandakan adanya jaringan perdagangan yang luas.

Beberapa fragmen tembikar memiliki kemiripan dengan tembikar yang ditemukan di Yerusalem dan wilayah sekitarnya, yang menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dagang antara pusat administrasi Israel dan kawasan industri di Timna.

Implikasi terhadap Kisah Alkitab dan Al-Qur’an

Meskipun belum ada bukti tertulis yang secara langsung menghubungkan Lembah Timna dengan Raja Sulaiman, temuan ini memberikan dasar yang kuat untuk meninjau kembali narasi sejarah tentang perdagangan dan produksi tembaga di Timur Tengah kuno.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa ada kerajaan yang terorganisir dengan baik yang mengelola tambang ini, dan ini sejalan dengan deskripsi tentang Edom dan Israel dalam teks-teks kuno,” kata Ben-Yosef.

Beberapa teks Alkitab menyebutkan hubungan antara Raja Sulaiman dan perdagangan logam, meskipun tidak secara spesifik menyebutkan lokasi tambang.

Dalam kitab Al-Qur’an, kisah Nabi Sulaiman juga sering dikaitkan dengan kekayaan dan penguasaan atas logam, meskipun detail tentang sumber daya tersebut tidak dijelaskan secara spesifik.

Dengan semakin berkembangnya penelitian arkeologi dan penggunaan teknologi canggih dalam analisis material, harapan untuk menemukan bukti lebih lanjut yang menghubungkan tambang ini dengan era Raja Sulaiman semakin besar.

Penemuan di Lembah Timna tidak hanya membuka tabir sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali diskusi tentang perdagangan logam kuno dan pengaruhnya terhadap peradaban besar di Timur Tengah.

Studi tentang arkeometalurgi dan jaringan perdagangan di kawasan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana masyarakat kuno mengelola sumber daya alam mereka.

Dengan ditemukannya berbagai bukti baru, dari teknik peleburan yang canggih hingga keterlibatan elit dalam industri tembaga, penelitian ini memperkaya pemahaman kita tentang periode awal Kerajaan Israel dan Edom.

Masa depan penelitian arkeologi di Timna menjanjikan lebih banyak penemuan menarik yang berpotensi mengubah cara kita memandang sejarah Timur Tengah kuno.***