Brikolase.com – Buku ini merupakan kumpulan tulisan saya dari tahun 2016 sampai 2020 yang telah dipublikasikan, dikembangkan maupun disajikan dalam sejumlah acara akademik. Beberapa tulisan dipublikasi dalam jurnal, prosiding maupun situs web. Sebagian yang lain merupakan pengembangan dari laporan penelitian dan makalah yang disajikan di acara seminar dan pelatihan. Tulisan-tulisan yang tersebar tersebut saya terbitkan lagi dalam bentuk buku dengan maksud untuk mengemas kembali karya-karya saya yang sebenarnya saling berhubungan satu sama lain. Selain itu, tulisan-tulisan yang dikumpulkan ini dimaksudkan untuk menjadi dokumentasi karya yang lebih rapi.
Secara umum, kumpulan tulisan dalam buku ini membahas tentang seni dan budaya kontemporer yang terbagi menjadi bab kajian budaya, kajian seni dan teori. Bab kajian budaya menyajikan analisis tentang budaya-budaya alternatif seperti gerakan sosial baru, sastra regional maupun budaya pedalungan. Beberapa budaya turut dilihat posisinya dalam relasi dengan budaya dominan/hegemonik seperti kasus hubungan ekonomi politik Indonesia dan Belanda, serta Bioskop 21 dengan bioskop non-jaringan di Indonesia. Analisis budaya dilakukan dengan menelanjangi struktur maupun kultur yang represif ala kajian budaya (cultural studies).
Baca Juga: Review Buku Senin Nirmanusia, Estetika Sublim, Seni Ketidak-terbatasan
Di bab lain, kajian seni berusaha membaca bentuk kesenian hari ini seperti teater ekologi dan wisata seni, serta meninjau eksistensi budaya tradisional di zaman kekinian. Kesenian tradisional Ludruk Jember menjadi pilihan untuk mengungkap potensi kultural dari budaya lokal di era kekinian. Selain itu, fenomena teater ekologi dikaji untuk menunjukkan bentuk teater alternatif kekinian yang mengusung tema lingkungan dan keberlangsungan hidup dalam sebuah ekologi (sustainability). Acara ARTJOG juga menjadi pilihan analisis untuk menunjukkan fenomena seni hari ini yang tak bisa berdiri sendiri, namun terkait dengan jejaring ekonomi dan politik dalam industri pariwisata.
Kemudian bab teori memberikan ulasan dari macam-macam teori yang kerap dipakai dalam kajian budaya kontemporer. Teori posmodern seringkali muncul dari tokoh-tokoh pemikir AS yang kemudian membentuk gaya kajian budaya Amerika (American Cultural Studies). Sedangkan teori semiologi dan mitologi turut digunakan Stuart Hall sebagai penggagas kajian budaya Inggris/Birmingham awal yang berorientasi Marxian. Beberapa analisis budaya turut meninjau ulang relasi bangsa antara penjajah dan terjajah yang dirumuskan dalam teori orientalisme serta studi poskolonial.
Baca Juga: Review Karya Sastra, Realisme Magis dalam Novel Seraphim Jilid 1, Seva Esteria
Secara keseluruhan, topik-topik tulisan yang diangkat dalam buku ini memiliki titik kesamaan, yakni soal kajian budaya, budaya alternatif dan kontemporer. Ketiganya bisa ditarik ke istilah umum yakni budaya tandingan (counter culture). Secara umum, budaya tandingan merupakan budaya non-arus utama yang memiliki nilai-nilai yang terus diperjuangkan dalam sistem demokrasi. Budaya tandingan terus berkontestasi dengan budaya dominan/hegemonik di era kekinian dengan berbagai macam aktivisme kebudayaan. Budaya tandingan turut menunjukkan keberpihakan terhadap mereka yang marjinal dan minoritas ala kajian budaya Birmingham awal. Keberpihakan tersebut ditunjukkan dengan meleburnya batas antara sarjana yang melakukan kegiatan akademik an sich dengan aktivis yang menjalankan perjuangan sosial. Bentuk keberpihakan ini mendorong seorang peneliti kajian budaya untuk menjadi sarjana-aktivis dan intelektual organik yang independen.
Akhir kata, selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Yongky Gigih Prasisko
Unduh buku di tautan di bawah ini
https://drive.google.com/file/d/143-CAfxoNwRvQSzayUYjP5HgjYHOopjb/view?usp=sharing
Bacaan terkait
Pemred Media Brikolase
Editor in chief
Email:
yongky@brikolase.com / yongky.g.prasisko@gmail.com

