Riset Harvard: Anak yang Dilatih Melakukan Pekerjaan Rumah Lebih Sukses dan Bahagia di Masa Depan

Brikolase.com – Sebuah studi yang masih berlangsung selama 85 tahun oleh Harvard Research menemukan bahwa anak-anak yang terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab bersama dalam rumah tangga membantu anak mengembangkan rasa percaya diri, etos kerja, serta empati terhadap orang lain.

Menurut penelitian yang melibatkan 724 individu sukses, termasuk Presiden AS Kennedy, anak yang dilatih untuk mengerjakan tugas rumah tangga sejak kecil tumbuh menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, memiliki keterampilan sosial yang baik, serta mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih percaya diri.

Baca juga: Apa itu Teori Kuda Mati? Proyek Gagal yang Terus Dipertahankan, Ini Cara Mengatasinya

Manfaat Pekerjaan Rumah dalam Perkembangan Anak

Mengajarkan anak untuk melakukan pekerjaan rumah tidak hanya membantu meringankan tugas orang tua, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan karakter anak.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari membiasakan anak mengerjakan pekerjaan rumah:

1. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab dan Kemandirian

Anak yang terbiasa melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu lantai, atau merapikan tempat tidur, belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya.

Mereka memahami bahwa ada hal-hal yang harus mereka lakukan tanpa perlu selalu diingatkan oleh orang tua.

Kebiasaan ini membantu mereka menjadi lebih mandiri dalam mengatur kehidupan mereka di masa depan.

2. Mengembangkan Etos Kerja dan Disiplin

Etos kerja yang kuat bukanlah sesuatu yang muncul secara instan, melainkan harus dilatih sejak dini.

Anak yang terbiasa mengerjakan tugas rumah tangga memahami bahwa setiap tugas membutuhkan usaha dan ketekunan.

Ini membantu mereka membangun kebiasaan kerja yang baik, yang akan bermanfaat ketika mereka mulai sekolah, bekerja, atau bahkan menjalankan bisnis mereka sendiri.

ALSO READ  Konco Wingking : Domestifikasi Ala Perempuan Jawa

Julie Lythcott-Haims, mantan dekan di Universitas Stanford dan penulis buku How to Raise an Adult, menekankan bahwa kebiasaan melakukan pekerjaan rumah sejak kecil melatih seseorang untuk lebih proaktif dan bertanggung jawab.

Sikap ini nantinya berguna dalam kerja tim, baik di sekolah maupun di tempat kerja, serta dalam kehidupan sosial mereka.

3. Meningkatkan Kemampuan Bekerja Sama dan Empati

Pekerjaan rumah mengajarkan anak untuk bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya.

Mereka belajar bahwa dalam suatu komunitas, baik di rumah maupun di lingkungan sosial lainnya, setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing.

Ketika seorang anak membantu mencuci piring atau menyapu rumah, mereka belajar bahwa pekerjaan tersebut juga dilakukan untuk kebaikan bersama.

Ini menumbuhkan empati dan kesadaran bahwa setiap usaha yang mereka lakukan memiliki dampak terhadap orang lain.

4. Meningkatkan Kemampuan Mengatur Waktu dan Prioritas

Seiring bertambahnya usia, anak akan menghadapi lebih banyak tuntutan dalam hidup, seperti tugas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan sosial.

Anak yang terbiasa melakukan pekerjaan rumah sejak kecil cenderung lebih baik dalam mengatur waktu dan menetapkan prioritas.

Mereka belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas kecil sebelum bermain atau menonton televisi.

Kebiasaan ini membantu mereka memahami konsep tanggung jawab dan konsekuensi, yang sangat penting dalam kehidupan dewasa.

5. Membantu Perkembangan Kognitif dan Keterampilan Hidup

Beberapa pekerjaan rumah, seperti memasak, berkebun, atau menyusun barang, tidak hanya membantu anak menjadi lebih mandiri tetapi juga mengembangkan keterampilan kognitif mereka.

Misalnya, saat anak membantu memasak, mereka belajar tentang urutan langkah-langkah, pengukuran, dan konsep waktu.

Saat mereka menyusun mainan atau melipat pakaian, mereka melatih koordinasi motorik dan keterampilan pemecahan masalah.

ALSO READ  Max Lane: Mustahil Satu Negeri pada Abad 21 Bisa Bangkit dan Melawan AS dan Uni Eropa tanpa Rakyat Sendiri Mengerti Dunia

Dikutip dari laman inc.com, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics, anak-anak yang mulai mengerjakan pekerjaan rumah sejak usia 4–5 tahun memiliki tingkat kepercayaan diri dan kemandirian yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak terbiasa melakukan tugas rumah tangga.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak yang jarang melakukan pekerjaan rumah memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kesulitan dalam hubungan sosial, akademik, dan kepuasan hidup secara keseluruhan.

Sebaliknya, anak yang aktif membantu pekerjaan rumah belajar pentingnya kerja sama dan tanggung jawab, sehingga lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.

Kapan Anak Bisa Mulai Membantu Pekerjaan Rumah?

Menurut para ahli, anak-anak bisa mulai dilibatkan dalam pekerjaan rumah sejak usia dini.

Berikut adalah beberapa contoh pekerjaan rumah yang sesuai untuk berbagai kelompok usia:

1. Usia 2–3 tahun: Menyimpan mainan, membuang sampah kecil, membantu mengambil barang ringan.

2 .Usia 4–5 tahun: Merapikan tempat tidur, membantu menyapu, menyusun piring setelah makan.

3. Usia 6–7 tahun: Menyiram tanaman, mencuci piring, melipat pakaian sederhana.

4. Usia 8–10 tahun: Menyapu halaman, membantu memasak makanan sederhana, mencuci pakaian ringan.

5. Usia 11 tahun ke atas: Mengelola tugas rumah tangga yang lebih kompleks seperti memasak sendiri, membersihkan kamar mandi, dan membantu mencuci kendaraan.

Mengajarkan anak untuk melakukan pekerjaan rumah bukanlah sekadar cara untuk membantu orang tua, tetapi juga merupakan investasi berharga bagi masa depan mereka.

Anak-anak yang terbiasa dengan pekerjaan rumah cenderung lebih bertanggung jawab, mandiri, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.

Penelitian Harvard membuktikan bahwa anak yang dilatih melakukan pekerjaan rumah sejak kecil lebih mungkin meraih kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.

ALSO READ  Unduh Buku Budaya Tandingan: Teks-teks Kajian Seni dan Budaya

Mereka memiliki etos kerja yang baik, mampu bekerja sama dalam tim, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup.

Oleh karena itu, daripada merasa bersalah ketika meminta anak membantu di rumah, orang tua sebaiknya melihat ini sebagai bagian dari pendidikan karakter yang akan memberikan manfaat besar di masa depan.

Dengan menanamkan kebiasaan ini sejak dini, kita membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sukses, bahagia, dan siap menghadapi dunia.***