Kenapa Karya Seni Pisang ‘Comedian’ Dihargai Mahal, 98 Miliar? Ini 5 Alasannya

Brikolase.com – Justin Sun, seorang kolektor asal Tiongkok dan pendiri platform kripto TRON, menjadi pemenang lelang karya seni pisang ‘Comedian’.

Seni konseptual karya seniman asal Italia, Maurizio Cattelan, itu dilelang di rumah lelang Sotheby pada Rabu, 20 November 2024. Karya ini terjual seharga $6,2 juta (sekira Rp 98 miliar), jauh melebihi perkiraan awal $1 hingga $1,5 juta.

Comedian merupakan karya berupa pisang yang ditempel dengan sepotong lakban perak di dinding.

Setelah lelang, Sun segera berniat untuk memakan pisang tersebut.

Baca juga: Di Luar Nalar, Pengusaha Kripto Beli Karya Seni Pisang ‘Comedian’ 98 Miliar, Apa Alasan Membelinya?

“Bagi saya, ‘Comedian’ bukanlah sebuah lelucon; ini adalah komentar tulus dan refleksi tentang apa yang kita hargai.

Di pameran seni, kecepatan dan bisnis menguasai, jadi saya melihatnya seperti ini: Jika saya harus berada di sebuah pameran, saya bisa menjual pisang seperti orang lain menjual lukisan mereka.

Saya bisa bermain dalam sistem, tetapi dengan aturan saya sendiri,” kata Cattelan dalam sebuah wawancara dengan The Art Newspaper pada tahun 2021, dikutip dari laman DW News.

Apa yang sebenarnya membuat karya ini terjual hingga 6 juta dolar lebih? Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi harganya, dikutip dari laman Times of India.

1. Seni Konseptual

Salah satu alasan terpenting di balik harga mahal Comedian adalah karena karya ini merupakan contoh seni konseptual.

Dalam seni konseptual, ide atau gagasan di balik karya lebih penting daripada bentuk fisik karya itu sendiri.

Dalam hal ini, pisang yang ditempel dengan lakban pada dinding menjadi simbol dari komentar sosial tentang bagaimana orang memandang seni.

2. Kehebohan

Cattelan merupakan seorang seniman konseptual yang dikenal dengan karya-karya satir dan provokatif. Sebelumnya, karya Comedian turut menghebohkan dunia seni usai tiga edisinya langsung terjual $120.000 hingga $150.000 di Art Basem Miami tahun 2019.

Kehebohan semakin besar kala salah satu rekan Cattelan, seniman performance asal Georgia, David Datuna, melakukan sebuah insiden.

Di Art Basel Miami Beach, Datuna melepaskan pisang dari dinding dan memakannya dalam sebuah intervensi artistik yang ia beri judul “Hungry Artist.”

Datuna mengkritik harga karya yang begitu tinggi, tetapi menganggap Cattelan sebagai “jenius.” “Seni adalah tentang komedi, tentang kesenangan, tentang tragedi, tentang emosi. Dia memainkan ini dengan sangat baik,” kata Datuna dalam wawancara dengan The Guardian.

3. Sertifikat Keaslian

Pembeli Comedian tidak mendapatkan pisang fisik sebagai karya seni, karena pisang tersebut akan membusuk dalam beberapa hari.

Sebagai gantinya, pembeli menerima certificate of authenticity (sertifikat keaslian), yang memungkinkan pemilik untuk mereplikasi karya tersebut menggunakan pisang dan lakban apapun.

Sertifikat ini memberikan legitimasi terhadap karya seni, dan itulah yang dijual dengan harga tinggi, bukan objek pisangnya sendiri.

4. Satir

Comedian juga menjadi terkenal karena secara satir menyinggung obsesi dunia seni terhadap status dan uang.

Cattelan hanya menempelkan pisang di dinding dengan lakban, menggantinya setiap beberapa hari, atau meminta orang lain melakukannya.

Dengan cara ini, ia berhasil menarik perhatian dunia seni, dan kolektor bersedia membayar mahal untuk memiliki karya yang menjadi simbol absurditas seni modern.

5. Pembayaran dengan Cryptocurrency

Selain itu, pembelian karya ini dilakukan dengan menggunakan cryptocurrency, yang menambah keunikan transaksi tersebut.

Pembeli Comedian, Justin Sun, membayar dengan mata uang digital, yaitu TRON, yang juga menjadi faktor daya tarik dan meningkatkan ketenaran karya seni ini.***