Brikolase.com – Sir John Bertrand Gurdon adalah tokoh revolusioner di bidang embriologi dan biologi sel.
Ia dikenal luas karena membuktikan bahwa inti dari sel dewasa yang sudah terspesialisasi masih memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi organisme utuh.
Penemuan ini menjadi fondasi utama bagi teknologi kloning dan pengembangan sel punca pluripoten (pluripotent stem cells).
Di balik terobosan temuannya itu, John Gordon ternyata pernah mendapat ranking terbawah dari 250 murid di Eton College.
Guru biologinya bahkan menyebutnya tak memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu pengetahuan dan cita-citanya jadi ilmuwan disebut sebagai hal konyol.
Mengubah Paradigma Lama tentang Diferensiasi Sel
Pada tahun 1952, ilmuwan Thomas King dan Robert Briggs menyimpulkan bahwa inti sel dari organisme dewasa tidak dapat digunakan untuk menciptakan makhluk hidup baru.
Namun Gurdon membuktikan sebaliknya pada tahun 1962 melalui eksperimen menggunakan katak Xenopus laevis.
Dikutip dari laman Arizona State University, Gurdon berhasil mengembangkan berudu (tadpoles) dari inti sel usus katak dewasa yang ditransplantasikan ke dalam sel telur yang intinya telah dihilangkan.
Penemuan ini menunjukkan bahwa DNA dari sel dewasa tidak kehilangan potensinya, dan bisa kembali menjadi sel induk jika ditanamkan ke lingkungan yang tepat dalam hal ini, sel telur.
Untuk memastikan bahwa perkembangan berudu benar-benar berasal dari inti sel donor, bukan dari sisa materi genetik sel telur, Gurdon menggunakan mutasi unik yang memengaruhi jumlah nukleolus.
Tadpoles hasil transplantasi menunjukkan karakteristik mutasi tersebut, membuktikan bahwa perkembangan berasal dari inti yang ditransplantasikan.
Ini menjadi bukti pertama bahwa sel dewasa dapat diprogram ulang (reprogrammed) untuk kembali ke tahap awal perkembangan, membuka jalan bagi penelitian sel punca dan terapi regeneratif.
Pengakuan Dunia dan Warisan Ilmiah
Setelah hampir lima dekade, hasil kerja Gurdon dikonfirmasi oleh eksperimen Konrad Hochedlinger dan Rudolf Jaenisch (2002) yang menggunakan sel darah putih dewasa.
Mereka menunjukkan bahwa kloning bisa dilakukan dari sel yang benar-benar terspesialisasi, bukan dari sel induk tersembunyi.
Atas kontribusi luar biasa ini, Gurdon menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2012 bersama Shinya Yamanaka, yang menemukan cara mengubah sel biasa menjadi sel punca pluripoten.
Temuan John Gurdon membuktikan bahwa diferensiasi sel bukanlah proses yang tidak bisa dibalik.
Dengan teknik transplantasi inti, bahkan sel dewasa pun bisa kembali menjadi “serba bisa”, dan berkembang menjadi organisme baru.
Penelitian ini tidak hanya membalikkan teori lama, tetapi juga menjadi landasan bagi kemajuan dalam terapi sel punca, kloning, dan pengobatan regeneratif.***
Bacaan terkait
Pemred Media Brikolase
Editor in chief
Email:
yongky@brikolase.com / yongky.g.prasisko@gmail.com

