Secarik Puisi-Puisi Momo

Bab Empat

aku hanya ingin melihatmu,
di antara jatuhnya hujan,
di antara kaki-kaki pelangi,
di antara halaman kosong,
di antara teori-teori yang tak pernah teruji,
di antara tulisan-tulisan tak berkesimpulan,
di antara cerita yang tak selesai

Yogyakarta, 22 Februari 2014

 

Jarak

perasaan yang terbit terlalu dini pada halaman judul
merumahkan jarak masa
kemarin dan nanti
sekarang adalah mengarang peristiwa,
menggambar peta jalan,
menyiapkan busur dan anak panahnya
memasak situasi-situasi anti-klimaks

aku dan kamu berjalan sejajar,
entah kapan akan saling temu untuk menghentikan lajur.
aku dan kamu, lupa membuat tenggat waktu

Yogyakarta, 29 Juli 2012

 

Berdua

di antara matahari dan hujan, yang biasa turun terpisah
tidak kita, berdua kita adalah hujan dan hujan yang saling membanjiri atau terik dan luka yang saling mengeringkan. barat dan timur yang saling mengakhiri, dengan sejumlah angka untuk memisahkan mata panah

Yogyakarta, 08 Mei 2012

 

Catatan Kaki dan Rerasa yang Ambigu

: A. Semali

selarik arteri terlempar di jantung elegi
pada malam ketujuh, phaedra memetik daun jendela: untuk mengintip hujan dan potret kekasihnya
ia menulis sore tentang catatan kaki yang berisi rasa absurd; tentang rindu yang ambigu; tentang stasiun tanpa rambu; tentang ribuan cahaya yang menangkap bayangan; tentang pulang yang belum menemukan rumahnya

Yogyakarta, 20 Desember 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *