Abang None Jakarta Tingkatkan Kredibilitas di Era Digital

Abang None Jakarta 2023

Siapa yang tak tahu ajang Abang None Jakarta? Perhelatan yang rutin digelar setiap tahun ini selalu menjadi salah satu rangkaian perayaan HUT Jakarta yang dinantikan masyarakat Betawi. 

Abang None Jakarta merupakan sebuah ajang pencarian duta pariwisata DKI Jakarta. Ide tersebut digagas oleh H. Umar Ismail, tepatnya Juni 1968 dan selanjutnya bekerja sama dengan Badan Pengembangan Pariwisata (Bapparda) DKI Jakarta (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta). ‘Abang’ dalam bahasa Betawi ialah panggilan untuk laki-laki yang lebih tua dan None untuk perempuan yang lebih tua. 

Kontes ini awalnya diadakan hanya untuk mencari None dan digelar pertama kali bersamaan dengan HUT Jakarta ke-441 pada 22 Juni 1968 di Micara Sky Club, Sarinah. Dari sebanyak 36 peserta, terpilihlah nama Riziani Malik sebagai None Jakarta 1968. Seiring dengan perkembangan zaman, keikutsertaan anak muda dalam Abang None Jakarta menjadi semakin signifikan dari tahun ke tahun. Partisipasi mereka bukan hanya sekadar mengikuti sebuah kontes kecantikan, tetapi juga membawa dampak positif terhadap budaya, karakter, dan pembangunan bangsa.

Menjadi salah satu peserta Abang None Jakarta atau pemilihan duta pariwisata dapat mendorong pembentukan karakter anak muda yang unggul. Proses seleksi yang ketat dan berbagai tantangan dalam kompetisi membangun mentalitas yang kuat, ketahanan diri, dan keterampilan kepemimpinan. Hal ini membantu membentuk karakter generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan, baik dalam karier maupun kehidupan sehari-hari.

Kajian tentang Abang None Jakarta selalu dikaitkan dengan kredibilitas atau kapabilitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari maupun di tengah masyarakat. Istilah kredibilitas ini biasanya digunakan dengan kesaksian seseorang. Jadi, orang yang dianggap benar terhadap suatu hal yang diperdebatkan merupakan orang yang memiliki kredibilitas. Kredibilitas adalah perihal sesuatu dapat dipercaya. Membangun kredibilitas atau kepercayaan orang terhadap kita tentunya tidak mudah. Seseorang yang memiliki kredibilitas yang tinggi akan mudah untuk bersosialisasi dengan banyak orang.

Baca juga : Fandom Digital dan Zillenial Blues: Membayang-ulang Jadi Fan Kpop

Keikusertaan menjadi duta pariwisata atau Abang None Jakarta telah melahirkan fenomena sosial baru dan telah menjadi semakin dominan dalam perkembangan zaman. Terutama dalam peran sebagai Abang None Jakarta, keikutsertaan aktif seseorang dalam suatu isu atau gerakan telah terbukti sebagai kunci dalam meningkatkan kredibilitas. Keikusertaan sebagai ambassador melibatkan lebih dari sekadar dukungan verbal atau simbolis terhadap suatu isu. Menjadi peserta Abang None Jakarta juga tidak hanya menjadi wajah publik untuk tujuan tertentu, tetapi juga harus memegang teguh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan atau isu tersebut.

Ini menciptakan fondasi yang kokoh bagi kredibilitas seseorang, karena keikutsertaan yang tulus mencerminkan dedikasi yang kuat terhadap perubahan positif. Partisipasi dalam ajang Abang None Jakarta melibatkan anak muda dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Para peserta seringkali terlibat dalam berbagai program amal dan kegiatan sosial sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Ini membuktikan bahwa kecantikan dan kecerdasan mereka tidak hanya ditunjukkan dalam penampilan, tetapi juga melalui kontribusi positif mereka untuk masyarakat. Selain itu, ajang ini dapat memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berbicara dan berkontribusi terhadap isu-isu penting yang relevan dengan masyarakat. Para peserta seringkali mengambil peran sebagai duta yang membawa pesan-pesan positif dan edukatif kepada publik, seperti kampanye anti-narkoba, kampanye lingkungan, dan kampanye kesehatan mental.

Beberapa tokoh publik banyak yang berasal dari jebolan ajang pemilihan Abang None Jakarta. Contohnya, Lula Kamal merupakan None DKI Jakarta tahun 1990. Ia dikenal sebagai seorang presenter dan dokter. Sebelumnya, ia pernah menjadi pembawa acara Buah Bibir di RCTI dan Alternatif di ANTV. Di tahun 2006, ia memutuskan untuk menjajal dunia akting dengan berperan di film Berbagi Suami dan di tahun 2024 menjadi calon anggota legislatif dari PAN.

Lalu ada Adrian Maulana yang merupakan jebolan Abang None DKI Jakarta tahun 1997. Setelah mengikuti Abang None DKI Jakarta, Adrian pun mantap terjun ke dunia hiburan. Dia sekarang dipercaya sebagai vice president di sebuah perusahaan asuransi. Dia kerap kali membagikan aktivitasnya saat pergi dan pulang kantor dengan KRL dan ojek online. Melalui sebuah unggahannya di Instagram, Adrian Maulana mencurahkan perasaannya yang merasa lebih bahagia dengan hidupnya yang kini tak lagi berkecimpung di dunia hiburan.

Ketiga, ada Maudy Koesnaedi yang mengikuti ajang Abang None DKI Jakarta pada 1993. Ia kemudian memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan. Maudy mulai dikenal publik sejak membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Keempat, Vina Muliana pernah menjadi pemenang Abang None Jakarta pada 2014 ini yang menjadi salah satu contoh yang sukses memanfaatkan platform media sosial TikTok dalam membagikan konten-konten edukasi. Ia diakui oleh banyak orang sebagai sosok content creator yang menginspirasi khususnya dalam bidang pengembangan diri dan karier.  

Kelima, ada Manik Marganamahendra yang merupakan juara harapan Abang Jakarta 2022 dan merupakan mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia. Ia mengumumkan akan menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD DKI Jakarta. Manik mencalonkan diri sebagai bacaleg dari Partai Perindo untuk Pemilu 2024 Dapil 6 Jakarta Timur. Daerah pemilihan tersebut meliputi wilayah Kecamatan Makasar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo.

Baca juga: Mak Beti van Binjai: Konstruksi Subjek Emak-Emak dalam Tiga Mini Series YouTube

Terakhir, ada Dewi Paramita yang merupakan seorang social media influencer Indonesia yang merupakan jebolan Abang None Jakarta Selatan tahun 2015. Ia dikenal sebagai influencer yang menginspirasi wanita Indonesia sebagai high value independent woman. 

Banyaknya tokoh yang berasal dari ajang Abang None Jakarta membuktikan bahwa kredibilitas seseorang di era digital menjadi hal yang sangat penting. Dari sejarahnya, pada tahun 1990 hingga awal 2000, pemilihan duta pariwisata menjadi perantara seseorang untuk dapat berkiprah di dunia entertainment Indonesia. Stigma masyarakat terhadap duta-duta di era tersebut memberikan motivasi keikutsertaan seseorang pada ajang pemilihan duta untuk hanya sekadar ingin menjadi artis ibukota. Bisa dilihat dari banyaknya tokoh publik yang kebanyakan berkibar di dunia hiburan Indonesia dan menjadi artis memiliki riwayat dari ajang pemilihan duta.

Berkembangnya zaman menuntut kita untuk terus berkembang, begitupun dengan pemilihan duta-duta daerah. Di era sekarang ajang pemilihan duta-duta ini memiliki citra yang sangat berbeda jauh dari era sebelumnya. Pemilihan duta menjadi salah satu cara untuk dapat mendongkrak kredibilitas seseorang dalam mencapai sesuatu. Perubahan citra tersebut sangat bisa kita rasakan di zaman digital ini. Contohnya di media sosial, banyak orang-orang hebat yang kebanyakan anak-anak muda sukses dan terlihat kompeten di bidangnya ternyata merupakan jebolan dari ajang pemilihan duta atau Abang None Jakarta.

Kredibilitas di era digital ini sangatlah penting untuk para generasi milenial akhir dan Gen Z, karena personal branding adalah hal yang paling penting bagi mereka untuk memperkenalkan diri dan dianggap sebagai sosok yang ahli di bidangnya. Untuk dapat dianggap kredibel, seseorang harus memiliki rekam jejak pengalaman yang relevan terhadap persona yang ditampilkan ke publik. Ajang pemilihan duta seakan menjadi jalan pintas bagi anak-anak muda demi mendapatkan kesan yang meyakinkan dalam bermasyarakat maupun berselancar di media sosial.

Baca juga: Budaya Ruang Ketiga dari Homi K. Bhabha

Di era digital, banyak informasi tentang seseorang yang dapat diakses dengan mudah oleh publik. Orang-orang sering mencari jejak digital seseorang sebelum bekerja sama secara profesional atau bahkan menjalin hubungan pribadi. Kredibilitas yang baik menciptakan kesan positif dan membangun kepercayaan dari pihak lain, sehingga reputasi pribadi dan profesional yang baik perlu untuk ditonjolkan.

Di media sosial, banyak individu yang memiliki pengaruh digital besar yang memainkan peran penting dalam membentuk opini publik. Kredibilitas mereka memengaruhi sejauh mana orang-orang akan menerima informasi yang disampaikan dan seberapa besar pengaruh mereka di dunia digital. Intinya, peserta ajang Abang None Jakarta maupun duta lainnya sering kali menjadi teladan kesuksesan di media sosial hingga dunia nyata. Hal ini membuktikan bahwa mereka memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya. 

Generasi milenial akhir dan Gen Z mengakui pentingnya kredibilitas dalam membangun persona, dan mengikuti ajang pemilihan duta dianggap sebagai jalan pintas serta batu loncatan untuk mencapai pengakuan dan kesan positif di mata publik. Jejak digital dan reputasi pribadi yang baik menjadi modal krusial dalam membentuk kredibilitas di era di mana informasi tentang seseorang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Individu dengan pengaruh digital besar di media sosial memainkan peran sentral dalam membentuk opini publik. Bahkan, kredibilitas mereka bisa menjadi penentu sejauh mana orang-orang akan menerima informasi yang disampaikan.

Referensi

https://www.liputan6.com/hot/read/4684586/kredibilitas-adalah-kualitas-untuk-menimbulkan-kepercayaan-kenali-komponennya?page=4
https://www.senibudayabetawi.com/8071/begini-muasal-abang-none-jakarta.html#:~:text=Istilah%20Abang%20dan%20None&text=Awalnya%2C%20kontes%20ini%20hanya%20mencari,Malik%20sebagai%20None%20Jakarta%201968.
https://www.fimela.com/entertainment/read/4993726/penampakan-maudy-koesnaedi-jadi-abang-none-jakarta-1993-paras-ayunya-tak-berubah-sampai-sekarang
https://mediaindonesia.com/hiburan/628855/vina-muliana-sukses-bagikan-konten-tips-berkarier-di-tiktok#google_vignette
https://celebrity.okezone.com/read/2023/11/28/33/2928608/cerita-adrian-maulana-pilih-jadi-pegawai-kantoran-hidup-nyaman-tanpa-hutang
https://nasional.tempo.co/read/1737049/profil-manik-marganamahendra-eks-ketua-bem-ui-yang-nyaleg-dprd-dki-dari-perindo
https://www.grid.id/read/041784052/abang-none-jakarta-2019-terpilih-7-artis-ini-juga-dulunya-jebolan-abang-none-jakarta-ada-yang-dari-tahun-1990?page=all
https://www.instagram.com/parramitha/?hl=id

Penulis: Ken Ayuthaya Purnama
Penyunting: Yongky